Thursday 17 May 2012

Pertumbuhan Ekonomi Tak Berbanding Lurus dengan Kesejahteraan

Jakarta - Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengakui adanya kesenjangan dalam pembangunan di Indonesia yang tidak berbanding lurus dengan pertumbuhannya. Kesenjangan tersebut terdapat dalam aksestabilitas dan kualitas.

"Kesenjangan itu menjadi isu yang signifikan yang menjadi aspek yang mengurangi nilai. Tapi kita relatif lebih baik, tapi tetap saja kesenjangan itu ada itu yang menjadi faktor pengurang. Kesenjangan kita itu hanya 2, yaitu di akses, untuk pendidikan dan kesehatan, kemudian kualitas," ujar Armida dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (15/11/2011).

Untuk itu, lanjut Armida, pemerintah tengah mengupayakan berbagai program percepatan, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Nasional (MP3EI).

"Kita harapkan merealisasikan percepatan MP3EI, percepatan pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan daya beli masyarakat," tegasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Bappenas Nina Sardjunani menyebutkan untuk mengatasi masalah itu, pihaknya telah membuat suatu rencana kebijakan. Dalam bidang kesehatan, pemerintah akan berupaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

"Status kesehatan ibu dan anak penting karena merupakan komitmen kita dalam MDG`s. Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan dari penyediaan bantuan oprasional kesehatan, Jamkesmas, Jamkesda dan Jampersal untuk betul-betul meningkatkan status kesehatan penduduk," jelasnya.

Sementara di bidang pendidikan, lanjut Nina, pemerintah akan meneruskan program wajib belajar 9 tahun dan meningkatkan kualitas guru Indonesia.

"Kita akan meneruskan program wajib belajar ini karena gap antar propinsi masih cukup lebar, ini yang ditangani. Juga mutu pendidikan yang diindikasikan dengan upaya meningkatkan kualifikasi guru kita, dan sertifikasi dari guru-guru kita sehingga pada tahun 2014 sudah bisa memenuhinya," ujarnya.

Selain itu, Nina menyatakan pemerintah juga berencana untuk memperluas pendidikan dasar dari 4-5 tahun dan keterbukaan akses untuk pendidikan hingga 23 tahun.

"Pada tahun mendatang juga telah menyiapkan anak-anak kita dengan menyiapkan anak-anak kita untuk bisa siap bersekolah pada jenjang SD yaitu dengan memperluas pendidikan anak usia dini jadi kita melakukan pendidikan itu mulai dari usia 4 sampai 5 tahun sampai sejauh mungkin pada 23 tahun sampai dia lulus perguruan tinggi," pungkasnya.

Sumber : detik.com

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More